Berbeda dari aksi di kota lain yang sempat ricuh, demonstrasi di Subang berlangsung kondusif dan menyentuh hati. Para pengemudi ojol mengenakan pita hitam di lengan, membawa bunga putih, dan membentangkan spanduk bertuliskan “Kami Hanya Ingin Keadilan, Bukan Kekerasan.”
Mereka memulai aksi dengan doa bersama dan salat gaib di halaman Kantor DPRD, dipimpin oleh tokoh agama setempat. Tangis haru pecah saat nama Affan disebut dalam doa, diiringi lantunan lagu “Gugur Bunga” dari pengeras suara yang dibawa komunitas ojol.
Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, turut hadir dan menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada perwakilan pengemudi ojol.
“Kami berkomitmen menjaga keamanan dengan pendekatan humanis. Aspirasi kalian adalah suara rakyat yang harus didengar,” ujarnya dalam sambutan apel siaga gabungan TNI-Polri.
Bupati Subang Reynaldy Putra juga hadir dan menyatakan dukungannya terhadap tuntutan keadilan. “Subang tetap kondusif karena warganya dewasa dalam menyampaikan aspirasi. Mari kita jaga semangat damai ini,” ucapnya.
Dalam pernyataan resmi, Aliansi Ojol Subang menyampaikan dua tuntutan utama:- Pengusutan tuntas kasus kematian Affan Kurniawan dan transparansi proses hukum terhadap oknum Brimob- Perlindungan hukum dan sosial bagi seluruh pengemudi ojol yang menyampaikan aspirasi secara damai
Salah satu momen paling menyentuh terjadi saat seorang anak pengemudi ojol membacakan surat untuk Affan. “Om Affan, terima kasih sudah berani. Ayahku bilang kamu pahlawan. Semoga Tuhan jaga kamu di surga,” ucapnya dengan suara bergetar, membuat banyak peserta aksi menitikkan air mata.(Red- Wahyudin)