“Para penari berasal dari berbagai sekolah dan sanggar yang terhimpun dalam Forum Jaipong Sumedang. Kami berlatih bersama selama seminggu,” ujar Ambu Karina, Pimpinan Sanggar Karina Maung Lugay usai pertunjukan.
Sejumlah sanggar yang ikut berpartisipasi antara lain Sona-Soni, Wandasari, Arimbi, Karina Maung Lugay, Bina Lestari, dan Gondewa. Mereka kompak menampilkan gerakan yang menyimbolkan semangat kebersamaan serta pelestarian budaya lokal.
Pertunjukan Ronggeng Sadunya sebelumnya telah diluncurkan pada bulan April lalu, dan kembali dipersembahkan dalam event olahraga internasional ini sebagai bukti seni tradisi masih hidup dan berkembang di Sumedang. “Ini garapan para seniman jaipongan Sumedang. Kami ingin memperlihatkan bahwa jaipong bisa tampil megah, sekaligus menjadi identitas budaya yang patut dibanggakan,” katanya.
Penampilan Ronggeng Sadunya menjadi daya tarik tersendiri. Para penari menyambut para pilot yang akan menari-nari di langit Sumedang dengan paralayang warna-warni.
(Cece Ruhiyat)