“BUMDesma sudah menjadi garda terdepan untuk membantu masyarakat. Banyak usaha kecil berkembang, pendapatan meningkat, bahkan ada warga yang bisa berangkat umrah dari usaha yang dibesarkan melalui pembiayaan BUMDesma,” ujar Bupati Dony saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Gabungan BUMDesma dan LKD se-Kabupaten Sumedang, di Aula Hotel Hanjuang Hegar, Cimalaka, Selasa (2/12/2025).
Bupati Dony menyampaikan apresiasi tinggi kepada BUMDesma yang dinilai telah hadir sebagai solusi nyata bagi persoalan ekonomi di desa. "Selain membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan, BUMDesma juga berperan penting dalam mengurangi ketergantungan masyarakat pada praktik rentenir," katanya.
Bupati Dony menekankan, pengelolaan BUMDesma bukan sekadar urusan administrasi. Di balik setiap persetujuan yang diberikan, terdapat masa depan keluarga warga yang dipertaruhkan. “Setiap tanda tangan Ibu Bapak bukan sekadar dokumen. Itu tanda tangan untuk masa depan keluarga—pendidikan anak, biaya berobat, kesejahteraan mereka. Pahala kebaikannya mengalir terus,” katanya.
Lebih lanjut, bupati meminta, agar BUMDesma tetap kompetitif di tengah gempuran layanan keuangan modern, termasuk bank emok dan pinjol ilegal, Bupati menekankan tiga agenda transformasi yang harus segera dijalankan. Pengelola BUMDesma diminta aktif mengikuti pelatihan dan memanfaatkan teknologi termasuk kecerdasan buatan (AI). “Akan terlihat bedanya pengelola yang memakai AI dan yang tidak. Gunakan teknologi untuk membuat laporan, menyusun program, hingga merancang strategi,” tegasnya.
Tak hanya itu, BUMDesma juga didorong untuk membangun dashboard keuangan berbasis elektronik yang memuat data nasabah, riwayat pembayaran, sebaran wilayah, hingga grafik perkembangan usaha. “Good data, good decision, good result. Dengan data yang baik, kebijakan kita pasti lebih tepat,” ujarnya.***Cece Ruhiyat.




























