Jejak Perjuangan Pahlawan Nasional Asal Aceh Dihidupkan Melalui Festival Cut Nya Dien untuk Indonesia dalam Nada & Doa
Pemerintahan    Senin 15 Desember 2025    14:57:09 WIBSUMEDANG RANCAKALONG,- Jejak perjuangan Cut Nyak Dien, pahlawan nasional asal Aceh dihidupkan melalui Festival Cut Nyak Dien 2025 bertajuk “Spirit of Cut Nyak Dien untuk Indonesia: Dalam Nada dan Doa” di di Geo Teater Rancakalong, (14/12/2025). Acara tersebut menghadirkan kolaborasi seni, doa, dan narasi sejarah yang menggugah kesadaran kolektif tentang keteguhan iman, keberanian, serta pengorbanan Cut Nyak Dien dalam mempertahankan martabat bangsanya.
Cut Nyak Dien dikenal bukan hanya sebagai pejuang tetapi juga sebagai sosok perempuan tangguh yang tetap menjaga kehormatan, keyakinan, dan cinta tanah air. Meski harus menjalani pengasingan jauh dari tanah kelahirannya. Sumedang menjadi saksi bisu perjalanan hidup sang pahlawan di masa akhir perjuangannya.
Ketua Pelaksana kegiatan Dian Sukmara menuturkan, acara ini diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan dan penghayatan kembali atas perjuangan Cut Nyak Dien, seorang pejuang perempuan Aceh yang mengukir sejarah melalui keberanian, keteguhan hati, serta keikhlasan dalam menjaga kehormatan bangsa. “Melalui perpaduan antara nada dan doa, kami berupaya menghadirkan kembali suasana batin perjuangan beliau. Ada kesedihan yang mendalam atas kehilangan, penindasan, dan pengasingan, namun di saat yang sama juga tumbuh semangat perlawanan yang tak pernah padam,” ujar Dian.
Ia menyampaikan, kegiatan ini dirancang sebagai ruang refleksi bagi generasi masa kini, agar mampu meneladani kekuatan jiwa dan ketegaran seorang ibu bangsa yang rela mengorbankan segalanya demi kemerdekaan Indonesia. Dalam rangkaian acara tersebut, ditampilkan musik dan puisi bernuansa perjuangan yang menggambarkan kegigihan Cut Nyak Dien sebagai anak bangsa, meski hidup dalam tekanan penjajah dan keterasingan. “Musik dan puisi menceritakan perjalanan hidup beliau, kehilangan suami, anak, tanah, dan kebebasan. Namun justru dari luka-luka itulah lahir semangat perlawanan yang tidak pernah padam,” tuturnya.
Tak hanya itu, acara juga menghadirkan renungan dan doa ‘Ibu Bangsa’ yang berisi pesan moral tentang ketulusan seorang ibu yang terus mengirimkan doa di tengah gelapnya penindasan. Doa-doa tersebut diyakini menjadi energi perjuangan yang diwariskan hingga hari ini.
Dian menegaskan, Cut Nyak Dien adalah simbol cahaya perjuangan yang tetap menyala, bahkan dalam diam dan keterbatasan. “Dalam doa dan keheningan, beliau menjaga nyala perjuangan untuk bangsanya. Semoga spirit ini menjadi inspirasi bagi generasi Indonesia agar terus menjaga nilai kemerdekaan, kemanusiaan, dan keimanan,” katanya.***Cece Ruhiyat




























