0 Komentar 98 pembaca

Palembang,-Infonusa-news.com,-Proyek pembangunan dan perbaikan drainase di kawasan RT 24, 25, dan 26 Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati, Palembang, menuai sorotan warga. Pasalnya, meski baru rampung beberapa waktu lalu, kondisi drainase tersebut kini sudah mengalami kerusakan cukup parah.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah bagian drainase terlihat retak, bahkan beberapa titik coran telah hancur. Besi behel penahan cor pun tampak keluar di permukaan. Padahal proyek tersebut merupakan bagian dari program APBD Kota Palembang Tahun Anggaran 2025, dengan nilai kontrak mencapai Rp150 juta.Seorang warga setempat mengungkapkan kekesalannya terhadap kualitas pekerjaan proyek tersebut.

“Gawean ini asak jadi bae. Tempohari sudah diberitakan di media, baru berapo hari selesai digaweke, la banyak yang retak dan hancur. Semennyo buyar, besi behel coran itu bae kejingok an. Caknyo besi yang digunoke kecik nian, dak sesuai,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya saat ditemui, Rabu (13/11).

Warga lainnya juga menilai, setelah proyek ini sempat ramai diberitakan karena kualitasnya yang dinilai buruk, pihak pelaksana proyek sempat melakukan perbaikan dengan menambal bagian yang rusak. Namun hasilnya tetap sama perbaikan itu tak bertahan lama.

“Heboh diberitake, trus pemborong nampal bagian yang retak-retak itu. Tapi samo bae, dak awet jugo. Sekarang hancur lebur lagi. Kalu dijingok, banyak nian pasirnyo. Dak mungkin cak kerupuk ini diremet hancur kalau sesuai standar,” tambahnya.

Kondisi tersebut menimbulkan dugaan bahwa pelaksanaan proyek drainase itu tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan volume material yang telah ditentukan dalam kontrak. Warga menduga adanya pengurangan bahan bangunan demi meraup keuntungan lebih besar.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kontraktor pelaksana maupun instansi terkait yang bertanggung jawab atas proyek drainase tersebut.

Namun warga berharap agar Pemerintah Kota Palembang segera meninjau kembali kualitas pekerjaan itu, agar pembangunan yang dibiayai dari uang rakyat tidak terkesan asal jadi dan merugikan masyarakat. (morry)

!

• Social Media: