Ruwatan Bumi Desa Mekarasih, Tradisi Tahunan yang Tetap Terjaga
Daerah    Minggu 14 Desember 2025    18:28:19 WIBKARAWANG,-Di tengah derasnya arus modernisasi, masyarakat Desa Mekarasih, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, tetap konsisten menjaga dan melestarikan budaya lokal warisan leluhur. Salah satu bentuk nyata pelestarian tersebut diwujudkan melalui kegiatan Ruwatan Bumi atau Hajat Bumi yang digelar pada Minggu (14/12/2025).
Kegiatan yang rutin dilaksanakan setahun sekali ini berlangsung di halaman samping Kantor Balai Desa Mekarasih. Ruwatan Bumi menjadi simbol ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki, keselamatan, serta hasil bumi yang diperoleh selama satu tahun terakhir.
Antusiasme masyarakat tampak jelas sejak awal Kegiatan. Warga dari berbagai kalangan memadati lokasi kegiatan untuk mengikuti rangkaian prosesi adat serta menikmati hiburan yang disajikan. Turut hadir dalam acara tersebut Pj Kepala Desa Mekarasih, Yasser Arafat, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta berbagai elemen masyarakat desa lainnya.
Pj Kepala Desa Mekarasih, Yasser Arafat, dalam keterangannya menyampaikan bahwa Ruwatan Bumi merupakan tradisi yang memiliki nilai luhur dan harus terus dilestarikan.
"Ruwatan Bumi atau Hajat Bumi ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Desa Mekarasih kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat, keselamatan, dan hasil bumi yang telah kami terima. Tradisi ini adalah warisan leluhur yang harus terus kita jaga meskipun berada di tengah arus modernisasi,” ujarnya.
Ia juga berharap kegiatan tersebut dapat memperkuat kebersamaan dan semangat gotong royong di tengah masyarakat.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap kebersamaan warga semakin erat dan nilai-nilai budaya lokal dapat terus diwariskan kepada generasi muda agar tidak hilang ditelan zaman,” tambahnya.
Senada dengan itu, tokoh masyarakat Desa Mekarasih, H. Endi, menilai bahwa Ruwatan Bumi memiliki makna yang sangat penting bagi kehidupan sosial masyarakat desa.
“Ruwatan Bumi bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi dan kebersamaan warga. Kegiatan ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, menjaga alam, serta menghormati warisan leluhur,” kata H. Endi.
Ia berharap tradisi tersebut terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan mendapat dukungan dari seluruh pihak.
“Kami berharap Ruwatan Bumi tetap dilaksanakan setiap tahun dan mendapat dukungan penuh, agar budaya lokal Desa Mekarasih tetap hidup dan dikenal oleh generasi penerus,” pungkasnya.
Sebagai hiburan utama, panitia menghadirkan seni sandiwara tradisional dari Grup Dewi Pantura asal Kabupaten Indramayu. Pertunjukan tersebut berhasil menghibur masyarakat sekaligus menambah semarak suasana Ruwatan Bumi tahun ini.***




























