0 Komentar 255 pembaca

Karawang -Di tengah padatnya arus lalu lintas di pertigaan Jembatan Sukatani, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, seorang pria paruh baya tampak setia mendorong gerobak sederhananya setiap hari. Dialah Engkus (53), warga Dusun Sukamulya RT 01/10, Desa Cikampek Barat, yang menggantungkan hidup dari hasil berjualan buah-buahan di pinggir jalan.

Dengan berbekal gerobak dorong, Engkus menjajakan berbagai jenis buah musiman seperti sukun, nangka, pete, serta beberapa buah lainnya. Aktivitas tersebut telah ia lakoni bertahun-tahun sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Meski harus bersaing dengan teriknya matahari dan derasnya kendaraan yang melintas, Engkus tetap bertahan dengan penuh kesabaran.

“Alhamdulillah, meskipun tidak menentu, dari jualan buah ini masih bisa buat makan sehari-hari. Yang penting halal dan tidak mengganggu orang lain,” ujar Engkus saat ditemui di lokasi, sembari melayani pembeli.Senin (19/12/2025)

Menurut Engkus, lokasi pertigaan Jembatan Sukatani dipilih karena ramai dilalui kendaraan, sehingga peluang dagangan laku lebih besar. Namun demikian, ia menyadari risiko yang harus dihadapi, terutama terkait keselamatan dan cuaca yang kerap tidak bersahabat.

“Kalau hujan atau sepi, ya pendapatan berkurang. Tapi saya tetap bersyukur, masih diberi kesehatan untuk bekerja,” tuturnya dengan nada sederhana.

Kisah Engkus menjadi potret nyata perjuangan warga kecil yang mengandalkan sektor informal demi menyambung hidup. Di balik hiruk pikuk pembangunan dan mobilitas masyarakat, masih banyak sosok seperti Engkus yang dengan ketekunan dan kejujuran terus berusaha tanpa keluh kesah.

Ia berharap, ke depan kondisi ekonomi semakin membaik sehingga para pedagang kecil bisa mendapatkan perhatian dan perlindungan, khususnya terkait kenyamanan dan keselamatan saat mencari nafkah di ruang publik.

“Harapan saya cuma satu, semoga dagangan lancar dan keluarga sehat,” pungkas Engkus.***Man

• Social Media: