Desa Situdam Gelar Hajat Bumi, Tradisi Adat Sunda Terus Dijaga di Tengah Arus Zaman
Daerah    Selasa 23 Desember 2025    15:09:47 WIBKarawang,-Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang kembali menggelar Hajat Bumi, sebuah tradisi adat Sunda yang sarat makna dan menjadi simbol rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi dan keberkahan yang diterima selama setahun terakhir. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 23 Desember 2025, dan berlangsung dengan penuh khidmat sekaligus meriah.
Hajat bumi merupakan agenda adat yang digelar setahun sekali oleh masyarakat Desa Situdam. Tradisi ini telah mengakar kuat sejak puluhan tahun lalu dan hingga kini terus dilestarikan secara turun-temurun. Selain sebagai wujud rasa syukur, hajat bumi juga menjadi momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga, memperkuat kebersamaan, serta menjaga nilai-nilai kearifan lokal Sunda agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.

Pelaksanaan hajat bumi tahun ini terasa semakin semarak dengan adanya dukungan sponsor dari Victori-19. Berbagai rangkaian acara digelar, mulai dari doa bersama, prosesi adat, hiburan rakyat, hingga pembagian doorprize dengan beragam hadiah menarik yang menambah antusiasme warga. Sejak pagi hari, warga dari berbagai kalangan tampak memadati lokasi acara, mengenakan pakaian rapi dan sebagian bernuansa adat, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Kepala Desa Situdam, Iwan Kurniawan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa hajat bumi bukan sekadar acara seremonial, melainkan warisan budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
“Hajat bumi ini adalah identitas budaya masyarakat Desa Situdam. Di dalamnya ada nilai syukur, gotong royong, dan kebersamaan. Kami berharap generasi muda bisa terus mengenal, mencintai, dan melanjutkan tradisi ini agar tidak hilang ditelan zaman,” ujar Iwan Kurniawan.

Ia juga mengapresiasi partisipasi seluruh warga dan pihak sponsor yang telah mendukung terselenggaranya acara dengan lancar dan meriah. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak swasta menjadi kunci keberhasilan kegiatan budaya seperti hajat bumi.
Salah seorang warga Desa Situdam, Ujang (45), mengungkapkan rasa bangganya terhadap tradisi hajat bumi yang masih terus dilaksanakan hingga kini.
“Kami sebagai warga merasa senang dan bangga. Selain sebagai ungkapan syukur, acara ini juga jadi ajang silaturahmi. Jarang-jarang bisa kumpul lengkap seperti ini. Semoga ke depan hajat bumi tetap ada dan semakin meriah,” tuturnya.
Dengan digelarnya hajat bumi tahun 2025 ini, Desa Situdam kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga tradisi adat Sunda sebagai bagian dari kekayaan budaya daerah. Di tengah modernisasi yang terus berkembang, hajat bumi menjadi pengingat bahwa nilai-nilai leluhur, kebersamaan, dan rasa syukur tetap relevan dan penting untuk terus diwariskan kepada generasi mendatang.***Red







Ada 1 Komentar untuk Berita Ini