Pembongkaran mandiri ini dilakukan setelah pemerintah memberikan tenggat waktu serta sosialisasi terkait pentingnya menjaga daya tampung dan kualitas air bendungan. Penumpukan limbah pakan dan padat tebar yang berlebihan dinilai telah berkontribusi pada tingginya sedimentasi serta penurunan kualitas air bendungan.
Camat Darmaraja Hilman Abdilah mengatakan, penertiban KJA telah dilaksanakan secara bertahap setelah sebelumnya pemerintah melaksanakan edukasi secara persuasif kepada para petani KJA. "Kami edukasi dulu secara persuasif, sampaikan aturan-aturan terkait KJA bahwa sebenarnya di Bendungan Jatigede tidak bolah didirikan KJA," katanya, Rabu (19/11/2025).
Hilman menyebutkan berkat edukasi dan sosialisasi yang masif, maka secara bertahap petani KJA mulai menertibkan KJA di Bendungan Jatigede, didampingi unsur Kecamatan Darmaraja. “Alhamdulillah atas kesadaran para petani, setelah mereka memanen akhirnya mereka menertibkan sendiri jaring apungnya," ujarnya.
Hilman berharap ke depan KJA menyadari terkait dengan pentingnya memelihara dan menjaga Bendungan Jatigede. "Karena ini proyek besar pemerintah, mudah-mudahan masyarakat sadar pentinganya memelihara bendungan, dan tidak lagi mengelola KJA di sekitar bendungan," terangnya.
Hilman menambahkan selama ini pemeruntah Kecamatan Darmaraja terus melakukan pendekatan dan edukasi kepada warga terkait dengan KJA. "Jadi yang sudah panen, diharapkan bisa menertibkan KJA nya secara mandiri. Mudah-mudahan dengan kesadaran i, akan berdampak kepada para semua pemilik KJA bahwa di sekitar Bendungan Jatigede tidak ada lagi yang mengelola KJA," terangnya.
Hilman berharap kedepan petani KJA menyadari terkait dengan pentingnya memelihara dan menjaga Bendungan Jatigede. "Karena ini proyek besar pemerintah, mudah-mudahan masyarakat sadar pentinganya memelihara bendungan," katanya.***Cece Ruhiyat




























