Habbina
Kecamatan Cibitung Mencatat Perkembangan Signifikan, Genjot Program Satu RW Satu Bank Sampah
0 Komentar 83 pembaca

Kecamatan Cibitung Mencatat Perkembangan Signifikan, Genjot Program Satu RW Satu Bank Sampah

Pemerintahan

CIBITUNG – Kecamatan Cibitung mencatat perkembangan signifikan dalam program pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Hingga September 2025, sebanyak 125 bank sampah telah berdiri dari total 178 Rukun Warga (RW), atau sekitar 65 persen capaian dari target satu RW satu bank sampah.

Camat Cibitung, Encun Sunarto, mengatakan pihaknya terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan membiasakan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga. 

“Sampah yang bisa dikelola langsung dipisahkan, sedangkan yang tidak bisa dikelola dikumpulkan satu-satu oleh relawan,” ujarnya pada Kamis (25/09/2025).

Menurut Encun, sistem ini membantu meringankan beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA), karena sebagian besar sampah sudah ditangani di tingkat bawah. Dengan demikian, produksi sampah berlebihan dapat ditekan.

“Alhamdulillah progres bank sampah cukup baik. Dari 178 RW, sudah ada 125 bank sampah yang berjalan. Target kita memang satu RW satu bank sampah, dan saat ini capaian sudah 65 persen. Ke depan akan terus kita dorong agar semua RW memilikinya,” jelasnya.

Encun menambahkan, keberadaan bank sampah bukan hanya sebagai solusi teknis, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan cara ini, warga semakin sadar bahwa pengelolaan sampah adalah bagian penting dari gaya hidup sehat.

“Kalau sampah bisa selesai di rumah tangga, otomatis TPA tidak akan menanggung beban berlebih. Ini juga mengajarkan masyarakat bahwa sampah bukan sekadar limbah, tapi bisa bernilai jika dikelola,” katanya.

Ia menegaskan jumlah RW di Cibitung bersifat dinamis seiring pertumbuhan wilayah. Namun, pemerintah kecamatan optimistis target satu RW satu bank sampah bisa tercapai dalam waktu dekat.

Selain bank sampah, pihak kecamatan juga menggerakkan Forum Bank Sampah sebagai relawan lapangan yang berperan mengendalikan sampah tidak terkelola. Kolaborasi warga dengan relawan ini disebut menjadi kunci keberhasilan program.

“Ke depan kami ingin pengelolaan sampah ini menjadi budaya masyarakat, bukan sekadar program pemerintah. Dengan begitu, kebersihan lingkungan akan lebih terjaga dan manfaatnya langsung dirasakan warga,” pungkas. Encun.***Samsudin.

Author

Profil


Berita Terkait

Komentar



Masukan 6 kode diatas :
huruf tidak ke baca? klik disini refresh

Komentar Facebook

Back to Top